Implikasi Hukum Administrasi Negara dalam Pengesahan Ambang Batas oleh DPR
Kamis, 10 Oktober 2024 06:47 WIB
Pengaturan ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia. Bahwa ambang batas yang tercantum dalam Pasal 222 UU Pemilu bertujuan untuk meningkatkan legitimasi calon presiden dari partai politik. Selain itu, keputusan Mahkamah Konstitusi yang menganggap ambang batas tersebut konstitusional menunjukkan pentingnya kebijakan hukum dalam demokrasi, meskipun dapat menyulitkan calon independen dan partai baru.
***
Pengesahan ambang batas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan topik penting dalam politik Indonesia, terutama terkait representasi partai politik dalam pemilu. Ambang batas atau parliamentary threshold mengacu pada persentase minimal suara yang harus diperoleh partai untuk masuk parlemen. Dari perspektif Hukum Administrasi Negara, keputusan ini berimplikasi pada penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan efektif, dengan dasar hukum yang meliputi Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, serta putusan Mahkamah Konstitusi yang mengatur konstitusionalitas ambang batas.
Dari perspektif demokrasi, pengesahan ambang batas berpengaruh pada representasi politik di parlemen. Ambang batas yang terlalu tinggi bisa menghambat partai kecil dan menengah, sehingga mengurangi representasi politik yang beragam. Selain itu, hal ini dapat membatasi kebebasan berserikat dan berpendapat, yang seharusnya dijamin sebagai hak asasi dalam pembentukan partai politik.
Dalam prinsip good governance, transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam proses penetapan ambang batas. Masyarakat berhak mengetahui alasan di balik keputusan tersebut serta dilibatkan melalui mekanisme partisipasi publik, seperti dengar pendapat. Penetapan ambang batas juga harus adil, tanpa adanya dominasi kelompok tertentu yang bisa merugikan demokrasi.
Selanjutnya, dari sudut pandang legalitas, ambang batas harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan, seperti Undang-Undang Pemilu dan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi. Setiap kebijakan yang melanggar prinsip-prinsip hukum ini dapat mengundang gugatan dan merusak legitimasi sistem pemilihan umum.
Akhirnya, pengesahan ambang batas berdampak pada stabilitas politik, kualitas demokrasi, dan efektivitas pemerintahan. Ambang batas yang tinggi mungkin membantu stabilitas dengan mengurangi jumlah partai, namun dapat membatasi dinamika politik. Sebaliknya, ambang batas yang rendah dapat memperumit pembentukan koalisi dan menghambat proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pengesahan ambang batas memerlukan keseimbangan antara menjaga stabilitas politik dan memastikan demokrasi yang inklusif.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Implikasi Hukum Administrasi Negara dalam Pengesahan Ambang Batas oleh DPR
Kamis, 10 Oktober 2024 06:47 WIB
Pengaruh Manusia Silver Bagi Pejalan Lalu Lintas di Jakarta
Sabtu, 27 April 2024 06:22 WIBArtikel Terpopuler